Renungan Harian
  • Upah Yang Menanti

    Wahyu 7:13-17

    Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. (Why. 7:16)

    Robert Kiyosaki – seorang investor, usahawan, penulis dan motivator, pernah berkata, “Masa depanmu diciptakan oleh apa yang kau kerjakan hari ini, bukan besok.” Maksud dari kata- katanya ini adalah untuk memotivasi kita agar mau berjuang dan mengusahakan apa yang baik. Betul bahwa usaha itu memerlukan aneka pengorbanan. Namun ketika kita sungguh- sungguh bertekun mewujudkan tanggung jawab kita, maka di masa depan, kita akan beroleh buah dari usaha kita.

    Teks Alkitab yang kita baca hari ini berbicara tentang perjuangan iman dari sekelompok orang Kristen yang sungguh berjuang untuk mempertahankan imannya. Mereka bertekun dalam iman, sekalipun penganiayaan terjadi oleh karena iman Kristiani mereka. Dalam peristiwa eskatologis (yang digambarkan terjadi di masa mendatang), orang-orang yang demikian itu digambarkan memakai jubah putih (alias jubah kemenangan). Mereka beroleh upah, yakni dengan tidak lagi merasa lapar dan haus, dan juga tidak lagi merasakan panas terik matahari. Kehidupan mereka dijamin oleh Allah.

    Hari ini kita belajar tentang ketekunan dalam mengerjakan tanggung jawab kita, sekaligus kesungguhan dalam memelihara iman. Apa yang kita lakukan tersebut akan beroleh buahnya, pada waktu-Nya. Saat kita bekerja keras mengerjakan tanggung jawab kita, mungkin saja buahnya belum terasa atau terlihat. Namun suatu saat nanti, kita akan melihat bahwa hasil tidak mengkhianati usaha. Ada upah yang menanti. [Pdt. Natanael Setiadi]

    DOA:
    Mampukanlah saya untuk bertekun mengerjakan tanggung jawab saya ya, Tuhan. Amin.

    Ayat Pendukung: 1 Taw. 11:1-9; Mzm. 95; Why. 7:1-17
    Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Khotbah Minggu
  • Engkaulah Gembala yang Baik

    Yohanes 10:11-18

    Saya menyarankan Anda membaca secara berurutan Yohanes 10 dan 15. Maka, jika Anda jeli, Anda akan mendapati sebuah kesamaan yang sangat menawan. Di dalam Yohanes 10:11, Yesus berkata bahwa Ia adalah Gembala yang baik, yang “menyerahkan nyawanya bagi domba-dombanya.” Di dalam Yohanes 15:13, Yesus berkata bahwa seorang sahabat “memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” Sangat menarik! Menjadi seorang gembala sama kualitasnya dengan menjadi seorang sahabat. Keduanya ditunjukkan secara konkret oleh Yesus Kristus, Sang Gembala Agung dan Sang Sahabat. Kesejajaran kedua teks yang menampilkan kesediaan untuk menyerahkan nyawa ini memuncak di dalam Yohanes 19:30, tatkala Yesus berada di atas kayu salib, kemudian “menundukkan kepada-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.”

    Teladan yang Kristus berikan ini seharusnya “mengganggu” kita semua, yang lebih sering diasuh oleh semangat dunia untuk menyerahkan nyawa sesama demi menyelamatkan diri sendiri. Ciri persaudaraan dan persahabatan Kristen adalah melakukan apa yang dilakukan Kristus, memahami dengan pikiran Kristus, merasakan dengan perasaan Kristus, serta mencintai apa yang dicintai Kristus. Penulis 1 Yohanes menampilkan keharusan kita untuk juga bersedia menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita, karena Kristus telah menyerahkan nyawa-Nya terlebih dahulu bagi kita (1Yoh. 3:16).

    Menyerahkan nyawa dapat terjadi secara harfiah, sekali untuk selamanya, dan putuslah napas kita. Inilah yang dicontohkan oleh para martir dalam kehidupan gereja mula-mula, khususnya di dalam tiga abad pertama berdirinya gereja. Namun, menyerahkan nyawa dapat pula terjadi setiap hari, yaitu ketika kita rela menata kehidupan kita agar memberkati sesama. Kesediaan mati setiap hari juga membuat kita seorang martir, bukan melalui kematian kita melainkan melalui kehidupan kita. Hiduplah setiap hari dengan cara mati setiap hari demi sesama, yang sungguh dicintai Allah. Amin. (ja)

Antar Kita
  • GKI ORCHESTRA: Kidung Pengharapan
    Sekilas tentang GKI Orchestra GKI Orchestra merupakan ruang bagi remaja-pemuda dari seluruh GKI untuk memberikan talenta dan kerinduannya dalam melayani Tuhan melalui bidang musik. Terbentuk pada tahun 2017 silam, mereka menamai dirinya sebagai “GKI Orchestra” pada pelayanan perdananya di...
  • Mata Air Kasih-Nya
    Yesus adalah Raja, ya benar, tetapi Ia berbeda dari raja yang lain. Sebuah Kerajaan, memiliki bendera, apapun modelnya, bahkan sesederhana selembar kain. Bendera ini membangkitkan kesetiaan emosional dan mendorong mereka yang tergabung di dalamnya untuk melakukan sesuatu. Bendera itu,...
  • KELAS KATEKISASI BERIBADAH Dl GEREJA BEDA AZAS
    “Beribadah di Gereja beda azas? Untuk apa?” Mungkin ada yang bertanya seperti itu. Tapi rnemang kegiatan tersebut merupakan salah satu kegiatan yang ada dalam Kurikulum Katekisasi di GKI Pondok Indah. Dengan adanya lebih dari 45.000 denominasi gereja di seluruh...
Video GKIPI
Teologis
Pelayanan yang Panjang
Kisah Para Rasul 19:1-41
Kisah Para Rasul merupakan buku kedua yang dituliskan oleh Lukas kepada Teofilus, dengan tujuan mencatat apa yang dilakukan oleh murid-murid Yesus di masa setelah...
Puasa: Laku Spiritual di Masa Prapaska
Dalam perjalanan hidup sebagai seorang Kristen, pernahkah kita berpuasa? Meskipun puasa sudah tidak asing dipraktikkan oleh umat Allah pada masa lalu, tetapi tak jarang...
KASIH PERSAHABATAN
Kasih adalah salah satu tema terpenling di da/am kekristenan. Di dalam 1 Korinlus 13:13, Paulus menegaskan bahwa dari seluruh kerumitan hidup Kristiani, hanya tinggal...
Pastoralia
KAMI BERTANYA
KAKAK PENDETA MENJAWAB
Kak, kenapa kalau saya disuruh ikut doa sama papa mama kok ngantuk terus nggak konsentrasi, apalagi kalau doanya lama? Waaaah kakak Pendeta juga suka...
Yesus yang Sulung
Bapak Pendeta yang baik, Mohon pencerahan dari Bapak perihal kebangkitan orang mati. Dalam Kolose 1:18 dikatakan bahwa: Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang...
Kerajaan Surga vs Kerajaan Allah?
Bapak Pendeta yang baik, 1. Apakah sebenarnya yang disebut dengan Kerajaan Allah itu? Samakah ia dengan Kerajaan Surga? Saya sering mendapat penjelasan yang berbeda-beda...
Humanis
Kasih-Nya Mengalir
Namanya Helen Jayanti, biasa dipanggil Helen. Saat ini sedang menjalani Praktek Jemaat 1 di GKI Pondok Indah. Lulusan dari UKDW Yogyakarta dan asal gerejanya...
THE ART OF LISTENING
Menjadi pendengar yang baik? Ah, semua juga bisa! Tapi apakah sekadar mendengar bisa disamakan dengan menjadi pendengar yang baik? Komunikasi secara sederhana dapat diartikan...
MINDFUL EATING
Alasan terutama untuk menjadi mindful adalah dengan menyadari bahwa tubuh ini adalah bait Allah yang perlu kita syukuri dan jaga untuk dapat terus mengerjakan...
Kontemplasi
Allah hadir bagi kita
Biarkanlah, biarkanlah itu datang, ya Tuhan. Kami berdoa pada-Mu, biarkanlah hujan berkat turun. Kami menanti, kami menanti. Oh hidupkanlah kembali hati semua orang. (Refrein:...
Belas Kasihan vs Kasihan (Compassion vs Pity)
Belas kasihan menjadi tema yang banyak digaungkan dalam ruang ruang berkomunitas. Tanpa kecuali, Gereja juga sering mendiskusikannya dalam perannya sebagai misi Allah di tengah...
MENCINTA DENGAN SEDERHANA
Aku Ingin Aku ingin mencintaimu ciengan sederhana: dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:...
Artikel Lepas
Kami Juga Ingin Belajar
Di zaman ini, dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat, manusia justru diperhadapkan dengan berbagai macam masalah sosial seperti kesenjangan, kemiskinan, pengangguran,...
KESAHAJAAN
Dalam sebuah kesempatan perjumpaan saya dengan Pdt. Joas Adiprasetya di sebuah seminar beberapa tahun lalu, ia menyebutkan pernyataan menarik yang dikembangkannya dari kata-kata Henry...
Tidak Pernah SELESAI
Dalam kehidupan ini, banyak pekerjaan yang tidak pernah selesai, mulai dari pekerjaan yang sederhana sampai pekerjaan rumit seperti mengurus negara. Pekerjaan domestik rumah tangga...