"Melalui musik yang bermutu menggerakkan hati orang"
Kursus Musik Gereja
KURSUS MUSIK GEREJA (KMG)
Kursus Musik Gereja (KMG) tidak hanya “mencetak” organis, tetapi “pemusik Gereja” atau petugas liturgi yang mengerti apa tujuan dari lagu yang dipakai dalam ibadat, untuk mengerti apa bedanya antara lagu liturgi dan lagu rohani.
Kuncinya adalah kesabaran / ketekunan dalam belajar teori musik, ilmu harmoni, liturgi dan inkulturasi; dalam berlatih main organ dan mengiringi dengan mantap; dalam belajar memimpin kor anak, remaja dan orang dewasa. Untuk itu dibutuhkan waktu dua sampai tiga tahun.
Dalam Kursus ORVO anak-anak tidak hanya belajar main organ tetapi juga semua dilatih bernyanyi, artinya mengalami musik sebagai kegiatan yang menyenangkan. Maka dalam kursus ORVO tidak ada ujian. Tetapi anak belajar berdisiplin serta perhatian satu sama lain, menghayati musik yang bagus. Semua latihan diarahkan untuk dipentaskan: dua kali setiap tahun semua anak dari ORVO diajak untuk ikut pentas sebagai paduan suara VOCALISTA DIVINA, dan semua anak jurusan organ yang mampu dan mau disiapkan untuk tampil dalam Home Concert tahunan dalam suasana kekeluargaan.
Dalam proses pembelajaran musik di KURSUS ORGAN & ANSAMBEL “CON BRIO” para siswa diarahkan untuk main organ dan alat musik tradisional (angklung, gamelan, kolintang, dll).
Membaca dan menulis not balok pun termasuk tantangan. Dengan demikian not balok bukan lagi menjadi momok yang menakutkan bagi calon organis, tetapi sarana visual untuk mengerti arus musik dan mewujudkannya dalam permainan organ.
Tantangan khusus bagi siswa SMP ini datang pada saat mereka mengiringi kegiatan pentas uji Kursus Musik Gereja (dewasa) tiga kali setahun. Karena permainan angklung atau gamelan hanya mungkin bila bertanggung jawab, kerjasama dan memiliki kepekaan terhadap musik Gereja sejati.
Pusat Musik Liturgi Yogyakarta (PML) membuka Kursus Organ Gereja Jarak Jauh (KOGJJ). Jauh sebelum Pandemi, PML telah membimbing calon organis lewat classroom / internet. Namun tetap ada juga waktu tatap muka dalam penataran tahunan selama satu minggu di PML yang wajib diikuti. Para guru organ yang mengajar dalam “kursus terdekat” / KMG di PML serta buku pelajaran, rekaman video menjamin mutu bimbingan.
Nyanyian dan musik di Gereja tergantung dari seorang “animateur” / Penggerak”, suatu tugas mulia walaupun tanpa tanda jasa. Dari mana dapat diperoleh “jiwa” sebuah lagu? Bagaimana caranya untuk menyemangati para penyanyi, untuk meningkatkan teknik vokal, untuk memperkembangkan kerja sama / sinergi dengan organis / pengiring? Apa bedanya antara lagu ibadat / seni dan lagu rohani?
Ini semua tidak dapat dipelajari dari buku, tetapi hanya dari pengalaman. Penataran Dirigen Intensif diikuti oleh peserta dari pelbagai tempat di Indonesia, bahkan ada yang mengikuti dua sampai tiga kali. Setelah dua tahun lamanya terpaksa kosong karena pandemi, tahun ini Penataran Dirigen Intensif akan diselenggarakan lagi.
Mengembangkan musik Indonesia pada umumnya yaitu lagu dan alat musik tradisional, dan khususnya musik liturgi, terutama dalam rangka inkulturasi atau pengungkapan perayaan liturgi dalam tata cara dan suasana yang serba selaras dengan cita rasa budaya umat yang beribadat.
MISI Mendidik para pemusik Gereja untuk mencinta musik Indonesia pada umumnya dan khususnya musik Gereja sebagai bagian dari liturgi yang pantas bagi Tuhan dan membantu orang dalam hidup di zaman sekarang dan memotivasi para pemusik Gereja untuk mengabdikan bakatnya bagi sesama orang beriman.